arti kehidupan itu...???

Wednesday 22 May 2013

Arti Makna Kehidupan

Mencari makna kehidupan bukanlah hal yang mudah, namun bukan pula hal yang sulit. Untuk menyikapi makna kehidupan, kita perlu memaknainya bukan hanya dengan akal sehat, namun juga hati yang bersih. Karena makna hidup hanya akan dapat dirasakan oleh orang-orang yang memiliki hati dan pikiran yang bersih.

Bagi mereka yang memiliki hati dan pikiran yang kotor, akan sulit menemukan sebuah makna kehidupan tersebut. Makna hidup bukanlah hal yang secara wujud fisiknya terlihat ada, namun dia hanya dapat dirasakan melalui hati dan fikiran yang bersih.

Dalam memperoleh makna kehidupan ini, setiap orang akan menemuinya dengan cara yang berbeda, ada yang melalui hal-hal yang menyenangkan ataupun melalui hal yang kurang mengenakkan. Semua itu telah diatur sendiri oleh Tuhan karena Tuhan ingin mengetahui sejauh mana kita dapat mengambil makna hidup itu melalui hal-hal yang Dia berikan kepada manusia.

Setiap manusia tentunya akan berbeda-beda dalam mengambil makna kehidupan yang Tuhan diberikan. Makna hidup yang Tuhan berikan melalui ujian kesulitan biasanya dapat tergali sendiri oleh manusia. Namun, makna hidup ini tidak selalu tergali ketika manusia ditimpa kesenangan dan kemudahan karena di saat itulah biasanya manusia lupa untuk bersyukur dan berdoa. Lain ketika mereka mendapat suatu musibah, maka mereka akan banyak berdoa dan memohon.

Hal inilah yang memang menjadi rahasia tersendiri bagi Tuhan bahwa kebanyakan kita biasanya lupa kepada Tuhan bila sedang mendapat kenikmatan dan kelimpahan. Namun, pada saat ditimpa kesulitan, manusia akan banyak mengingat Tuhan dan baru akan mendapat makna kehidupan itu sendiri. Makna hidup memang Tuhan berikan kepada setiap hamba-Nya agar hamba-nya tersebut memperoleh suatu pembelajaran yang baik dalam kehidupannya. Hal ini di berikan melalui caranya tersendiri dan disesuaikan dengan kadar kesanggupan setiap hamba-Nya.

Pada saat menerima pemberian Tuhan inilah manusia banyak yang menyikapinya dengan berbeda-beda. Pada saat ditimpa kesulitaan banyak yang berdoa dan ingat kepada Tuhan, namun tak jarang pula ada yang berkeluh kesah dan menganggap Tuhan tidak adil, tidak sayang, bahkan yang paling parah ada yang mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada.

Dan, bagi yang mendapat kesenangan, ada mereka yang bersyukur dan banyak mengingat Tuhan, namun tak jarang pula ada yang tidak bersyukur kepada Tuhan, bahkan mengucapkan terima kasih kepada Tuhan pun tidak.

Di sinilah kualitas keimanan seorang manusia akan teruji dan terlihat dengan sangat jelas, bagaimana mereka menyikapi ujian kehidupan yang  mereka hadapi.

Ternyata kebanyakan manusia justru menjadi lengah dan tidak ingat kepada Tuhan saat mereka sedang mendapat kesenangan dan kenikmatan. Karena mereka begitu sedang merasa asyik dengan kesenangannya, namun apabila mereka mendapat kesulitan baru mendekat dan banyak mengingat Tuhan. Ujian itu tidak melulu dikemas dalam bentuk kesulitan saja, namun ujian juga dikemas dalam bentuk kemudahan dan kesenangan.

Gambaran di atas merupakan fenomena kehidupan yang memang benar-benar dialami oleh setiap manusia dan itu sudah menjadi sunnatullah kehidupan. Namun yang terparah dari itu semua adalah manusia yang tidak percaya dengan adanya keberadaan Tuhan, yaitu ketika mereka dilanda dan melihat ujian kehidupan yang sangat menyulitkan dan menyedihkan.

Ada sebuah kisah yang memberikan sebuah makna hidup yang luar biasa, isi dari kisah ini memberikan arti dari sebuah makna kehidupan yang Tuhan berikan kepada kita. Berikut adalah sepenggal kisahnya.

Menggali Makna Hidup dari Sebuah Kisah

Suatu hari, seorang laki-laki bernama Steve pergi ke Barbara Shop untuk memotong jenggot dan kumisnya. Sudah hampir tiga bulan lamanya dia tidak pergi bercukur karena kesibukannya yang cukup padat. Tibalah Steve di tempat cukur langganannya yang bernama “Barbara Shop”, dengan ada lampu warna-warni yang berputar di depan pintunya. Dia pun langsung masuk ke dalam dan menyapa tukang cukur langgannya.

Steve: “Hai…….”

Tukang Cukur: “Hai Tuan Steve, wah sudah lama tidak terlihat kemari”.

Steve: “Ya, saya sedang sibuk dengan beberapa urusan pekerjaan, dan sekarang baru sempat kemari, (sambil tersenyum)..”

Tukang Cukur: “Oh begitu, mari tuan silahkan (sembari mempersilahkan Steve duduk dan menyiapkan kain penutup untuk bercukur).

Dan, seperti biasa ketika sedang bercukur, tak lengkap rasanya bila tidak ada topik yang menjadi perbinacangan selama bercukur. Berbagai macam topik menjadi pilihan mereka, mulai dari sosial, keluarga, politik, ekonomi, pemerintahan, dsb. Hingga akhirnya Tuhan menjadi topik pembicaraan pada saat itu.

Steve: “Anda tahu Saya sangat bersyukur kepada Tuhan, atas kelimpahan-Nya yang diberikan kepada Saya. Setiap kerja keras Saya dan do’a yang Saya panjatkan, Tuhan selalu mengabulkannya. Tuhan itu memang sangat luar biasa (sembari tersenyum bahagia)”.

Tidak seperti biasanya, tukang cukur tadi hanya terdiam, dia tidak begitu menanggapi terkait pembicaraan Steve saat itu, tampak dari raut wajahnya yang tidak begitu menanggapi cerita dari Steve. Akhirnya dia pun berkata.

Tukang Cukur: “Hai Tuan, saya tidak percaya bahwa Tuhan yang seperti Anda katakan tadi itu ada!!! (dengan tegasnya)”.

Steve pun kaget dan berkata, “Mengapa Anda berkata demikian???”

Tukang Cukur: “Ya, jika memang Tuhan itu ada tentu tidak akan ada anak-anak sakit dan banyak anak-anak terlantar. Jika Tuhan itu ada tentu tidak akan ada sakit dan penderitaan, Tuhan apa yang membiarkan semua itu terjadi! ungkapnya dengan nada tinggi. Apa Anda tidak melihat berita yang tayang di media cetak dan elektronik, selalu menggambarkan penderitaan dan kesengsaraan yang terjadi”.

Kemudian dia menunjukkan koran yang baru saja dia baca, dan kembali berkata, “Ini Anda lihat, semua yang terjadi di dunia ini hanyalah penderitaan dan kesengsaraan, dan Anda lihat berita di televisi yang sedang tayang saat ini itu pun menunjukkan banyaknya penderitaan dan kesengsaraan yang terjadi”.

Steve hanya tertegun mendengarnya, dia tak menyangka jika tukang cukur itu akan berkata demikian. Kemudian dia berkata.

Steve: “Tapi bagaimana dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang Saya rasakan saat ini, bukankah itu adalah anugerah Tuhan, dan bagaimana dengan penghasilan yang Anda dapatkan setiap hari dari hasil mencukur ini, bukankah ini adalah anugerah Tuhan?”

Tukang Cukur: “Wah kalau soal itu memang sudah sewajarnya Tuan, Anda bekerja di perusahaan yang bonafit sudah barang tentu Anda akan mendapatkan uang berlimpah dan keluarga Anda pun bahagia. Dan wajar saja jika Saya mendapatkan pelanggan setiap hari, karena memang semua orang butuh bercukur, itu sudah wajar Tuan. Tidak ada hubungannya dengan anugerah Tuhan, (Tukang cukur berkata semakin mantap dan yakin).”

Steve pun berpikir apa yang baru saja diucapkan oleh si Tukang Cukur, namun dia tidak memberikan respon, agar argumentasi itu tidak semakin meluas. Setelah selesai Steve keluar dari Barbara Shop tersebut, tiba-tiba dia berpapasan dengan seorang laki-laki masuk ke dalam Barbara Shop tadi, lelaki tadi berambut panjang dan berjenggot sangat lebat.

Nampak dia sudah sangat lama sekali tidak pergi ke tukang cukur dan itu membuat penampilannya sangat tidak rapi. Melihat hal itu, Steve pun langsung mendapatkan jawaban yang tepat atas pertanyaan dari tukang cukur tadi. Steve pun kembali ke dalam Barbara Shop dan berkata kepada Tukang Cukur.

Steve: “Hai Tuan, ternyata di dunia ini tidak ada tukang cukur!!!! (otomatis tukang cukur pun terkejut)”

Tukang Cukur: Bagaimana tidak ada Tuan, buktinya adalah Saya, dan Saya adalah seorang tukang cukur, sanggah si tukang cukur keheranan”.

Lalu, Steve berkata tegas, “Kalau memang tukang cukur itu ada, tidak mungkin ada orang berjenggot lebat seperti bapak yang satu ini”.

Tukang cukur: “Ahh, Anda bisa saja Tuan. Tukang cukur itu selalu ada, yang terjadi pada pria ini adalah dia tidak mau datang ke Barbara Shop Saya untuk bercukur, ujarnya.

Steve: “TEPAT!!!, tegas Steve, itulah poinnya. Sebenarnya Tuhan itu ada. Yang terjadi pada umat manusia yaitu tidak datang dan mencari-Nya, itulah sebabnya mengapa tampak banyak penderitaan di seluruh dunia ini”. Mendengar jawaban tersebut Tukang cukur pun tersentak kaget, dia hanya tertegun mendengarnya dan bingung harus berkata-kata.

Tukang Cukur: Anda benar Tuan, Saya memang telah keliru atas ucapan dan pendapat Saya, Saya telah salah besar atas perkataan Saya tadi” (seraya menundukkan kepalanya).

Steve: “Ya, saya yakin Anda hanya sedikit khilaf tadi. Karena sebenarnya Anda hanya mencari sebuah jawaban yang tepat, atas kebingungan yang sedang Anda rasakan.”

Tukang cukur pun hanya tersenyum, sembari mengatakan, “Terima kasih Tuan atas jawaban yang engkau berikan dan telah mengingatkan Saya atas kekhilafan tadi.”

Steve: “Wah jelas bukan Saya yang memberikan jawaban itu, tapi itu adalah jawaban dari Tuhan melalui lisan Saya (sambil tersenyum)”. Dan mereka berdua pun saling tersenyum penuh arti.

Hikmah dan Kesimpulan

Hikmah yang dapat kita ambil dari kisah di atas, yaitu terkadang kita terlalu gampang mengambil sebuah kesimpulan dari sesuatu hal yang tidak kita pikirkan dengan mendalam. Terkadang kita sulit dalam mengambil makna kehidupan dari setiap kejadian yang terjadi dalam kehidupan ini bahkan sampai mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada.

Tukang cukur itu adalah diri kita yang selalu tidak pernah bersyukur dan mendekatkan diri kepada Tuhan, padahal Tuhan selalu ada di dekat kita. Dia selalu senantiasa mengawasi kita setiap waktunya dan Dia selalu mendengarkan doa setiap hamba-Nya yang mengadu kepada-Nya.

Tuhan memberikan kita ujian sebagai bentuk kasih sayangnya kepada kita dan juga karena Tuhan ingin mengetahui kualitas keimanan setiap hamba-Nya. Tuhan pun ingin akan mengangkat derajat Hamba-Nya melalu ujian yang Dia berikan, karena melalui ujian dari Tuhanlah kita akan menemui makna kehidupan yang sesungguhnya dan makna kehidupan ini hanya dapat dirasakan oleh orang yang memiliki hati yang bersih dan pikiran yang bersih.

Mengenal Arti dan Makna Kehidupan

Banyak orang terlalu serius mengurusi kehidupan di dunia, padahal hidup di dunia ini hanya sementara. Ini yang sering dilupakan oleh manusia. Lupa mengingat sebuah perjalanan kehidupan hakiki setelah hidup di dunia. Kurang cerdas mengenal dan mengetahui makna kehidupan itu sendiri.

Kehidupan yang Sementara

Hidup di dunia diibaratkan kita sedang bercocok tanam di ladang, dan kelak hasil dari cocok tanam tersebut akan kita tuai pada kehidupan setelah mati, yakni kehidupan di akhirat. Hidup di dunia hanya senda gurau, permainan yang tak lebih hanya sebagai terminal kehidupan menuju sebuah hidup yang lebih kekal dan hakiki.

Adanya kehidupan setelah mati merupakan hal yang wajib dipercaya oleh mereka yang memiliki agama. Segala bentuk tindakan yang pernah kita lakukan selama di dunia ini akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Inilah yang menyebabkan kita tak boleh begitu larut dengan indahnya kehidupan dunia. Sebab akan ada proses hitung-hitungan yang akan kita jalani kelak di hadapan Tuhan.

Jika kita buruk selama di dunia niscaya Tuhan akan memberi balasan yang setimpal dengan keburukan kita. Sebaliknya jika kita baik, maka Tuhan akan memberi balasan berupa keindahan surga yang sangat dinanti-nanti oleh manusia. Inilah makna kehidupan yang sebenarnya.

Indahnya gemerlap kehidupan di dunia sering membuat manusia lupa dengan hakikat dan makna kehidupan. Manusia merasa seolah mereka akan hidup selamanya di dunia. Mereka lupa bahwa akan ada kehidupan sejati yang akan dilalui. Segala bentuk ketidakadilan yang dialami manusia selama di dunia akan diadili di akhirat kelak. Di sanalah pengadilan yang tak akan pernah sedikit pun menzalimi para peserta pengadilan tersebut.

Manusia penting mengingat mati, sebab itu akan mendorong dirinya cerdas dalam mengahadapi segala hal kehidupan di dunia. Ia tak akan tertipu dengan kemewahan dunia. Bahkan dikatakan bahwa orang yang paling pintar adalah orang yang selalu rajin mengingat kematian atau disebut dengan zikrul maut. Sebab kematian adalah sesuatu yang rahasia, hanya Allah yang tahu kapan seorang hamba akan ia panggil kembali.

Arti Kehidupan

Apakah arti dan makna kehidupan itu? berikut ini beberapa pengertian singkat mengenai makna kehidupan yang dapat memberikan pelajaran dan manfaat bagi manusia;

Hidup adalah untuk beribadah; beribadah merupakan salah satu bentuk dari cara manusia bercocok tanam di muka bumi untuk kemudian menuai hasilnya kelak di akhirat. Beribadah yang dilakukan manusia meskipun sebagai bentuk perintah dari Tuhan, tak lain manfaatnya adalah untuk manusia itu sendiri.

Tuhan tak akan pernah kurang kemuliaannya seandainya saja seluruh manusia di muka bumi ini tidak menyembah-Nya. Tuhan tetap akan Esa dan memiliki segala kekuasaan dan kebesaran. Ibadah yang dilakukan manusia untuk kepentingan manusia itu sendiri.

Hidup untuk menjadi khilafah bagi bumi; salah satu tugas penting manusia diciptakan di muka bumi adalah untuk menjadi pemimpin dan memakmurkan bumi dan alam semesta. Manusia diberi amanah oleh Tuhan untuk mengelola alam semesta yang begitu kaya. Fakta yang terjadi justru manusia yang kerap melakukan kerusakan terhadap alam semesta itu sendiri.

Kesalahan manusia yang tidak amanah terhadap tugasnya menyebabkan kemurkaan Tuhan, dan akhirnya bencana pun terjadi dimana-mana. Bencana tersebut terjadi akibat kesalahan dari tangan-tangan manusia itu sendiri dalam mengelola dan memanfaatkan alam semesta.

Manusia terkadang terlalu rakus dalam memerah hasil-hasil sumber daya alam.Dalam menjalani kehidupan ini, tentu tidak akan berjalan dengan penuh kebahagiaan dan kemulusan saja. Pastilah terdapat cobaan dan ujian karena dengan cobaan dan ujian inilah manusia akan mendapatkan nilai di sisi Alloh sebagai Tuhannya.

Cobaan dan ujian memang adalah sebuah keniscayaan dalam kehidupan manusia. Tidak ada satu manusia pun di dunia ini yang tak mengalaminya. Karena memang hal ini pun juga telah disebutkan banyak di dalam ayat Al Quran.

Cobaan dan ujian tentu ada dalam dua bentuk yaitu kesedihan dan kebahagiaan. Kesedihan seperti kurangnya harta, ditinggalkan oleh orang yang disayangi atau tertimpanya bencana atau penyakit yang tak kunjung sembuh adalah bentuk ujian yang tak diharapkan oleh kebanyakan orang. Karena memang semuanya membawa pada keadaan yang tak mengenakkan.

Sedangkan bentuk ujian yang kedua adalah dimana semuanya berada pada hal yang mengenakkan. Misalnya banyaknya harta benda yang dimilki, usaha yang dijalankan sukses dan selalu menghasilkan untung besar. Memilki banyak anak yang sehat dan pintar. Semuanya adalah bentuk ujian yang terkadang tak banyak disadari oleh kita karena memang di balik semuanya tersimpan kebahagiaan bukan kesedihan.

Dalam menghadapi kedua hal tersebut, manusi dinilai oleh Alloh. Dan dari penilaian inilah Alloh akan menentukan banyak sediktnya pahala yang akan di dapat oleh manusia tersebut.

Jika memang ia dapat melewatinya dengan baik dan benar tentu akan mendapatkan nilai yang baik. Dan nilai yang baik ini akan membawanya kepada surganya Alloh. Sebaliknya jika manusia dalam menghadapi semua cobaan dan ujian itu tidak berhasil dengan benar maka yang didapat adalah nilai yang buruk dimana nilai ini akan menjerumuskan manusia ke neraka yang begitu menyiksa.

Dua Konsep kehidupan

Dalam menghadapi semua cobaan dan ujian yang telah diberikan oleh Alloh, ada dua hal bijak yang patutnya kita lakukan. Kedua hal ini sejatinya adalah dua hal mendasar yang harusnya dikuasai oleh seluruh manusia yang ada agar ia dapat mlewati kehidupan ini dengan lebih bermakna. Kedua hal ini adalah hal yang sepele untuk dilakukan. Namun walau pun begitu tak semua orang dapat melakukannya dengan baik.

Dua hal ini adalah sabar dan syukur. Hal inilah yang sepatutnya dilakukan manusia dalam menghadapi semua cobaan dan ujian yang diberikan Alloh kepada hidupnya. Tentu dengan dua hal ini pula manusia akan berhasil melewati hidupnya dan menggapai tujuan yang hakiki.

Sabar. Sabar adalah perasaan menerima dengan ikhlas segala apa yang telah ditetapkan Alloh dalam hidupnya. Sabar erat kaitannya dengan bentuk ujian yang tak mengenakan atau ujian yang dipenuhi dengan kesedihan.

Jika kita tertimpa musibah misalnya kurangmya harta, tentu sabarlah yang harus kita tanamkan dengan lebih mendalam dalam hati kita. Kita berusaha iklas untu menerimanya dan memahami bahwa itu semua adlah ujian yang berasal dari Alloh dimana di balik semua itu ada pahala.

Atau pun jika kita sedang ditimpa sebuah penyakit, tentu kita pun tetap harus bersikap sabar dalam menghadapinya. Kita berusaha untuk yakin bahwa di balik penyakit tersebut tentu ada obat untuk kesembuhannya.

Di balik kesabaran ini juga terdapat pahala yang cukup besar yang telah dijanjikan oleh Alloh. Tentu kita akan benar-benar menjadi orang yang merugi jika kita ketika menghadapi penyakit ini dengan perasaan tidak sabar dan tidak ikhlas menerimanya.

Kita justru mencaci maki dan berbuat beberapa hal yang menunjukkan ketidak sabaran kita. Selain rasa sakit itu justru akan terasa lebih parah, kita pun tak mendapatkan pahala yang dijanjikan Alloh.

Sebaliknya jika dalam menghadapai rasa sakit itu kita tepat ikhlas dan percaya bahwa di balik itu ada pertolongan Alloh maka rasa sakit itu pasti tak akan terasa lebih menyakitkan, terlebih kita akan mendapatkan pahala dari Alloh.

Syukur. Konsep syukur ini kita terapkan ketika kita mendapatkan kemewahan dalam hidup. Jika Alloh mencukupi semua yang kita butuhkan dan menjauhkan adanya kekurangan dalam hidup kita, syukurlah yang harus terus kita lakukan.

Bersyukur bahwa semuanya adalah dari Alloh dan bahwa itu adalah sebuah nikmat yang tak diberikan kepada seluruh umatnya. Bersyukur dengan tidak berfoya-foya yang justru menjadikan kita lupa dan semakin jauh dengan Alloh.

Bahkan Alloh telah menjanjikan barang siapa yang mensyukuri semua nikmat yang telah diberikan kepadanya walau pun nikmat sekecil apa pun, Alloh akan menambah nikmat itu. Namun justru ketika kita tidak mensyukuri nikmat itu dan terus saja merasa kurang maka siksaan yang kelak akan kita dapatkan.

Syukur ini terkadang adalah sebuah hal kecil namun tak mudah untuk dilakukan karena manusia memiliki kecenderungan untuk tak puas dengan pa yng telah dimilikinya. Namun tentunya bukan pula hal yang tak bisa kita lakukan. Kita tetap butuh belajar untuk menjadi manusia yang selalu bersyukur terhadap semua yang telah Alloh berikan.

Sebagai manusia yang dewasa dan bijak, makna kehidupan akan terus kita ilhami dengan semakin banyaknya hal yang terjadi dalam kehidupan ini. Semua itu akan membuat kita menjadi sosok yang lebih baik lagi dalam menghadapi kehidupan ini.

0 comments:

Post a Comment